Hadirnya lembaga les seperti kursus matematika fisika kimia yang kerap menjamur di beberapa daerah di Indonesia, menimbulkan sebuah pertanyaan. Kenapa lembaga ini sangat penting? Padahal siswa memiliki waktu yang sangat banyak di sekolah dengan guru-gurunya masing-masing. Mereka juga seharusnya bisa konsultasi langsung dengan guru mata pelajaran terkait tanpa perlu membuang waktu dan uangnya ke sebuah lembaga kursus. Berikut tiga alasan kuat kenapa lembaga kursus matematika fisika kimia harus ada di tengah-tengah masyarakat:
Sekolah Tidak Mampu
Siswa lahir dengan keunikan dan kekurangannya masing-masing. Sekolah yang seharusnya bisa mewadahi hal itu secara menyeluruh, nampaknya kewalahan menghadapinya. Sehingga ada beberapa siswa yang merasa tidak dilayani dengan maksimal. Itulah sebabnya hadir lembaga kursus tertentu yang akhirnya bisa menampung minat dan bakat setiap siswa. Selain karena waktunya yang berada di luar jam sekolah, tempat kursus juga memperkenalkan masing-masing siswa dengan orang baru yang juga memiliki tujuan sama.
Proses Belajar
Setiap siswa juga memiliki proses belajar dan memahami yang berbeda-beda. Sehingga tingkat pemahaman siswa akan sebuah mata pelajaran tentu berbeda-beda. Meski waktu siswa di sekolah sangat panjang, namun itu untuk kebutuhan mata pelajaran yang juga cukup panjang. Sedangkan mata pelajaran seperti matematika, fisika, dan kimia hanya beberapa jam saja. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk paham itu sangat kurang. Sehingga tempat kursus memberikan jam tambahan agar bisa memperdalam sebuah pembelajaran, termasuk kursus matematika fisika kimia.
Sarana Kontrol Siswa Diluar Jam Sekolah
Orang tua akan merasa aman jika anaknya masih berada di jam sekolah. Sebab mereka bisa bekerja dengan tenang dan memasrahkan anaknya ke tenaga pendidik yang sangat ahli. Namun di kota-kota besar kerap terjadi anak merasa sendirian dan tidak memiliki aktivitas yang jelas sepulang sekolah. Sehingga hadirnya lembaga kursus juga bisa menjadi alternatif untuk membuat anak selalu sibuk mengenai pembelajaran. Namun hal ini tentu hanya untuk anak-anak tertentu saja yang memang menginginkan hal tersebut. Sedangkan bagi siswa yang tidak merasakan hal itu, tentu telah memiliki kesibukan lain yang positif.